Pendahuluan
·
Mikro organisme hidup seperti bakteri dapat
hidup dia air tanah, air laut, dan air yang dipakai untuk industr maupun rumah
tangga.
·
Bakteri ini dapat menyebabkan terjadinya korosi
yang dinamakan kroosi pengaruh biologi atau biologycally
influenced corrosion (MIC).
·
MIC terjadi pada baja karbon, baja tahan karat
dan aluminium jika logam – logam tersebut berada di lingkungan air yang diam,
pH antara 4-9 dan suhu 0-500 C.
·
Industri – industri yang dipengaruhi bakteri
seperti pada tabel di bawah :
Industri
|
Bagian yang Terserang Korosi
|
Industri kimia
|
Tanki stainles steel, pipa dan sambungan
flens terutama pada las setelah tes hidro tatis dengan menggunakan air sungai
atau sumur.
|
Pembangkit tenaga nuklir
|
Tanki dna pipa dari baja karbon dan
stainless steel, pipa – pipa pendingin dari paduan Cu-Ni, stainles steel,
kiningan, aluminium dan kuningan.
|
Industri perminyakan : offshore dan
onshore
|
Peralatan yang berhubungan dengan minyak
dan gas terutama dilingkungan asam akibat pembentukan sulfida oleh bakteri
pereduksi sulfat atau sulfate reducing bacteria (SRB).
|
Industri yang menggunakan pipa bawah
tanah
|
Korosi pipa karena bakteri SRB dan zat
organik membusuk pada tanah jenis lempung (clay) yang basah dengan pH netral.
|
Industri pengolahan air (water
treatment)
|
Heat exchanger dan pipa
|
Industri pengolahan limbah
|
Struktur penguat pada beton
|
Industri penerbangan
|
Tanki bakar dari aluminium
|
Industri pengerjaan logam
|
Kerusakan minyak pelumas dan emulisi
menyebabkan keausan
|
·
Korosi MIC biasanya ditandai dengan adanya
endapa besar (tubercles yang mengandung lumpur biologis yang mengandung
magnetite dan besi sulfida.
·
Bakteri yang menyebabkan terjadinya MIC seperti
terlihat pada tabel di bawah :
Genus/spesies
|
Interval pH
|
Interval Suhu (0C)
|
Kebutuhan Oksigen
|
Logam yang diserang
|
aktivitas
|
Bakteri Desulfovibrio
(D. Desulfurican)
|
4-8
|
10-40
|
Anaerob
|
Besi dan baja, stainless steel, paduan Al dan Cu
|
Membantu Hidrogen dalam mereduksi SO42- menjadi
S2- dan H2S : membentuk lapisan sulfida
|
Desulfotomaculum (D. Nigrifican atau Clostridium
|
6-8
|
10-40 (beberapa :
45-75)
|
Anaerob
|
Besi dan baja, stainless steel
|
Mereduksi SO42- menjadi
S2- dan H2S : (pembentuk spora)
|
Desulfomonas
|
-
|
10-40
|
Anaerob
|
Besi dan baja
|
Mereduksi SO42- menjadi
S2- dan H2S
|
Thiobacillus thiooxidan
|
0,5-8
|
10-40
|
Aerob
|
Besi dan baja, paduan temabaga dan beton
|
Mengoksidasi belerang dan sulfida
membentuk H2SO4 : merusak lapisan pelindung
|
Thiobacillus ferrooxidan
|
1-7
|
10-40
|
Aerob
|
Besi dan baja
|
Mengoksidasi Fe2+ menjadi Fe3+
|
Gallionella
|
7-10
|
20-40
|
Aerob
|
Besi dan baja, stainless steel
|
Mengoksidasi Fe2+ menjadi Fe3+
dan menghasilkan tubercule
|
Sphaerotillus
|
7-10
|
20-40
|
Aerob
|
Besi dan baja, stainless steel
|
Mengoksidasi Fe2+ menjadi Fe3+
dan menghasilkan tubercule
|
Pseudomonas
|
4-9
|
20-40
|
Aerob
|
Besi dan baja, stainless steel
|
Redusi Fe3+ menjadi Fe2+
|
Contoh bakteri :
Pengaruh Bakteri
Aerob pada besi
Bakteri anaerob
adalah bakteri yang membutuhkan oksigen dan mempunyai ciri – ciri :
·
Menghasilkan limpur biologis (slime)
·
Mengoksidasi sulfida dan menghasilkan asam
sulfida
·
Mengoksidasi besi : dari ion F2+
(mudah larut) menjadi F3+ (kurang bisa larut
·
Menghasilkan asam
Daerah yang
terlindung dibawah deposit bersifat anodik sedangkan di logam sekelilingknya
dan deposit terjadi reduksi oksigen reaksi :
O2
+ 2H2O + 4e →
4OH-
Sehingga terjadi
sel aerasi diferensial dan OH1- yang dihasilkan menyebabbkan
terjadinya Fe (OH)3 atau Fe(CO3)3. Tubercles
merupakan media hidup untuk bakteri SRb yang memakan biomassa yang membusuk dan
menghasilkan H2S. Jika terdapat klor maka ion klor ini akan
memasuiki daerah anodik dan menyebabkan terjadinya hidrolisis sehingga kesamaan
tinggi daerah anodik dib awah deposit.
Korosi Biologi
pada Stanless Steel
·
Lumpur bilogis yang dihasilkan oleh bakteri
merupakan awal terjadinya korosi sumuran pada stainless steel dalam air laut
atau tawar.
·
Lapisan biologis (biofilm) yang dihasilkan oleh
bakteri aerob mempercepat reduksi katodik oksigen yang larut dan jika ada klor,
laju korosi menjadi tinggi.
Garam – garam
lain dalam Air Laut
·
Garam – garam seperti : A1C13, NiSO4, MnC1 dan
FeC12 mengalami hidrolisis dan membentuk asam jika larut dalam air laut, misal
:
·
Garam – garam seperti FeC13, CuC12 dan HgC12
tidak hanya menghasilkan asam tetapi juga pasangan reaksi redoks :
·
Garam amonium (NH4)1+
Garam
amonium bersifat asam dan mempunyai efek korosi yang sangat besar pada baja dan
tembaga. Ion (NH4)1+ membentuk senywa kompleks.
·
Nitrat
Nitrat
bertindak sebagai oksidator dalam larutan asam melalui reaksi :
NO3-
+ 4H+ + 3e- → NO + 2H2O
Asam
nitrat (HNO3) merupakan asam oksidasi dan lebih korosif daripada asam reduksi
kuat.
Larutan
Mengandung Belerang
·
Belerang berada dalam konmdisi oksidasi dengan
valensi dari -2 sampai +6 dalam larutan elektrolit.
·
Belerang berasal dari mineral, material organik
dan makhluk hidup kainnya.
·
Belerang merupakan produk pembusukan biologi dan
ditemukan dalam sumur, sistem geothermal dan kilang minyak.
·
Jenis – jenis senyawa seperti
0 comments:
Post a Comment