.post img:hover { -moz-trnasform: scale(1.3) ; -webkit-transform: scale(1.3); -o-transform: scale(1.3) ; -ms-transform: scale(1.2) ; transform: scale(1.3) ;}

KOROSI BIOLOGI

16:41 |





Pendahuluan
·         Mikro organisme hidup seperti bakteri dapat hidup dia air tanah, air laut, dan air yang dipakai untuk industr maupun rumah tangga.
·         Bakteri ini dapat menyebabkan terjadinya korosi yang dinamakan kroosi pengaruh biologi atau biologycally influenced corrosion (MIC).
·         MIC terjadi pada baja karbon, baja tahan karat dan aluminium jika logam – logam tersebut berada di lingkungan air yang diam, pH antara 4-9 dan suhu 0-500 C.
·         Industri – industri yang dipengaruhi bakteri seperti pada tabel di bawah :

Industri
Bagian yang Terserang Korosi
Industri kimia
Tanki stainles steel, pipa dan sambungan flens terutama pada las setelah tes hidro tatis dengan menggunakan air sungai atau sumur.
Pembangkit tenaga nuklir
Tanki dna pipa dari baja karbon dan stainless steel, pipa – pipa pendingin dari paduan Cu-Ni, stainles steel, kiningan, aluminium dan kuningan.
Industri perminyakan : offshore dan onshore
Peralatan yang berhubungan dengan minyak dan gas terutama dilingkungan asam akibat pembentukan sulfida oleh bakteri pereduksi sulfat atau sulfate reducing bacteria (SRB).
Industri yang menggunakan pipa bawah tanah
Korosi pipa karena bakteri SRB dan zat organik membusuk pada tanah jenis lempung (clay) yang basah dengan pH netral.
Industri pengolahan air (water treatment)
Heat exchanger dan pipa
Industri pengolahan limbah
Struktur penguat pada beton
Industri penerbangan
Tanki bakar dari aluminium
Industri pengerjaan logam
Kerusakan minyak pelumas dan emulisi menyebabkan keausan

·         Korosi MIC biasanya ditandai dengan adanya endapa besar (tubercles yang mengandung lumpur biologis yang mengandung magnetite dan besi sulfida.
·         Bakteri yang menyebabkan terjadinya MIC seperti terlihat pada tabel di bawah :
Genus/spesies
Interval pH
Interval Suhu (0C)
Kebutuhan Oksigen
Logam yang diserang
aktivitas
Bakteri Desulfovibrio
(D. Desulfurican)
4-8
10-40
Anaerob
Besi dan baja, stainless steel, paduan Al dan Cu
Membantu Hidrogen dalam mereduksi SO42- menjadi S2- dan H2S : membentuk lapisan sulfida
Desulfotomaculum (D. Nigrifican atau Clostridium
6-8
10-40 (beberapa : 45-75)
Anaerob
Besi dan baja, stainless steel
Mereduksi SO42- menjadi S2- dan H2S : (pembentuk spora)
Desulfomonas
-
10-40
Anaerob
Besi dan baja
Mereduksi SO42- menjadi S2- dan H2S
Thiobacillus thiooxidan
0,5-8
10-40
Aerob
Besi dan baja, paduan temabaga dan beton
Mengoksidasi belerang dan sulfida membentuk H2SO4 : merusak lapisan pelindung

Thiobacillus ferrooxidan
1-7
10-40
Aerob
Besi dan baja
Mengoksidasi Fe2+ menjadi Fe3+
Gallionella
7-10
20-40
Aerob
Besi dan baja, stainless steel
Mengoksidasi Fe2+ menjadi Fe3+ dan menghasilkan tubercule
Sphaerotillus
7-10
20-40
Aerob
Besi dan baja, stainless steel
Mengoksidasi Fe2+ menjadi Fe3+ dan menghasilkan tubercule
Pseudomonas
4-9
20-40
Aerob
Besi dan baja, stainless steel
Redusi Fe3+ menjadi Fe2+

Contoh bakteri :

Pengaruh Bakteri Aerob pada besi
Bakteri anaerob adalah bakteri yang membutuhkan oksigen dan mempunyai ciri – ciri :
·         Menghasilkan limpur biologis (slime)
·         Mengoksidasi sulfida dan menghasilkan asam sulfida
·         Mengoksidasi besi : dari ion F2+ (mudah larut) menjadi F3+ (kurang bisa larut
·         Menghasilkan asam

Daerah yang terlindung dibawah deposit bersifat anodik sedangkan di logam sekelilingknya dan deposit terjadi reduksi oksigen reaksi :

O2 + 2H2O + 4e 4OH-


Sehingga terjadi sel aerasi diferensial dan OH1- yang dihasilkan menyebabbkan terjadinya Fe (OH)3 atau Fe(CO3)3. Tubercles merupakan media hidup untuk bakteri SRb yang memakan biomassa yang membusuk dan menghasilkan H2S. Jika terdapat klor maka ion klor ini akan memasuiki daerah anodik dan menyebabkan terjadinya hidrolisis sehingga kesamaan tinggi daerah anodik dib awah deposit.

Korosi Biologi pada Stanless Steel
·         Lumpur bilogis yang dihasilkan oleh bakteri merupakan awal terjadinya korosi sumuran pada stainless steel dalam air laut atau tawar.
·         Lapisan biologis (biofilm) yang dihasilkan oleh bakteri aerob mempercepat reduksi katodik oksigen yang larut dan jika ada klor, laju korosi menjadi tinggi.

Garam – garam lain dalam Air Laut
·         Garam – garam seperti : A1C13, NiSO4, MnC1 dan FeC12 mengalami hidrolisis dan membentuk asam jika larut dalam air laut, misal :
·         Garam – garam seperti FeC13, CuC12 dan HgC12 tidak hanya menghasilkan asam tetapi juga pasangan reaksi redoks :
·         Garam amonium (NH4)1+
Garam amonium bersifat asam dan mempunyai efek korosi yang sangat besar pada baja dan tembaga. Ion (NH4)1+ membentuk senywa kompleks.
·         Nitrat
Nitrat bertindak sebagai oksidator dalam larutan asam melalui reaksi :
NO3- + 4H+ + 3e- → NO + 2H2O
Asam nitrat (HNO3) merupakan asam oksidasi dan lebih korosif daripada asam reduksi kuat.

Larutan Mengandung Belerang
·         Belerang berada dalam konmdisi oksidasi dengan valensi dari -2 sampai +6 dalam larutan elektrolit.
·         Belerang berasal dari mineral, material organik dan makhluk hidup kainnya.
·         Belerang merupakan produk pembusukan biologi dan ditemukan dalam sumur, sistem geothermal dan kilang minyak.
·         Jenis – jenis senyawa seperti

0 comments:

Post a Comment