A.
Materi Pengembangan Diri
Individu berasal dari bahas
latin individuum artinya yang tidak terbagi. Individu berarti suatu kesatuan
yang terbatas yaitu sebagai manusia perorangan. Individu adalah seorang manusia
yang tidak hanya memilki peran khas di dalam lingkungan sosialnya melainkan
juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya.
1.
Pertumbuhan dan Perkembangan
Manusia
mengalami suatu harapan yang namanya pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan adalah
proses perubahan jasmani yang terjdai sampai mencapai kematangan fisik yang
bersifat kuantitatif yang dialami oleh individu.
Pertumbuhan
setiap individu ini antara yang satu dan yang lain berbeda. Adapun perkembangan
adalah eprubahan individu yang lebih ke arah rohaniah yang menjadi unik untuk
setiap individu karena perkembangan juga memiliki pola – pola tersendiri yang
khas yang hanya dapat diamati tanpa diukur. Banyak faktor yang memengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan, diantaranya adalah faktor lingkungan.
2.
Fase dan Tugas Perkembangan
Hal –
hal lain yang juga menimbulkan tugas – tugas perkembangan, antara lain :
a. Adanya kematangan fisik
tertentu pada fase perkembangan tertentu.
b. Adanya dorongan cita – cita
psikologi manusia yang sedang berkembang itu sendiri.
c. Adanya tuntutan kultural
masyarakat.
3.
Prinsip Perkembangan
Prinsip
perkembangan yaitu menyatakan kesamaan sifat dan hakikat dalam perkembangan
atau dapat dikatakan generalisasi mengenai sebab dan akibat terjadinya
peristiwa perkembangan dalam diri manusia itu sendri.
Menurut
Elizabeth B. Hurlock (1978), prinsip – prinsip ini merupakan ciri mutlak dari
pertumbuhan dan perkembangan yang dialami oleh seorang anak seperti tampak pada
hal – hal berikut :
1. Manusia tidak pernah dalam
keadaan statis. Dia akan selalu berubah dan mengalami perubahan mulai pertama
pembuahan hingga kematian tiba.
2. Lingkungan tempat anak
menghabiskan masa kecilnya akan sangat berpengaruh kuat terhadap kemampuan
bawaan mereka.
3. Perkembangan anak akan sangat
dipengaruhi proses kematangan, yaitu terbukanya karakteristik secara potensial
sudah ada pada individu genetik individu.
4. Dalam perkembangan motorik
akan mengikuti hukum chepalocaudal yaitu perkembangan yang menyebar ke seluruh
tubuh dari kepala ke kaki.
5. Karakteristik tertentu dalam
perkembangan dapat diramalkan, berlaku baik untuk perkembangan fisik maupun
mental.
6. Walaupun pola perkembangan
sama bagi semua anak, setiap anak akan mengikuti pola yang dpat diramalkan
dengan cara dan kecepatannya sendiri.
7. Pola perkembangan tidak
selamanya berjalan mulus. Pada setiap manusia mengandung bahaya yang dapat
mengganggu pola normal yang berlaku.
4.
Faktor yang memengaruhi
Perkembangan
Faktor
genetik adalah faktor keturunan yang bersifat tetap atau tidak berubah
sepanjang kehidupan. Bentuknya dapat menentukan karakteristik seperti jenis
kelamin, ras, rambut, warna mata, eprtumbuhan fisik, sikap tubuh dan beberapa
keunikan psikologis seperti temperamen.
Faktor
eksternal/lingkungan mempunyai peranan besar yaitu memengaruhi individu, setiap
hari mulai konsepsi sampai akhir hayatnya, dan sangat menentukan tercapai atau
tidaknya potensi bawaan, sedangkan yang kurang baik akan menghambatnya.
5.
Aliran psikologi dan
Implikasinya dalam Pembelajaran
Aliran
gestalt, menurut para pengikut gestalt perkembanga itu adalah proses
diferensiasi. Dlam proses diferensiasi primer adalah keseluruhan bagian –
bagian adalah sekunder. Teori behaviorisme, teori belajar ini mengenai
perubahan tingkah laku. Seseorang dianggap belajar sesuatu jika menunjukkan
perubahan tingkah laku.
Teori
kognitif, yaitu menjabarkan implikasi teori kognitif pada pendidikan, antara
lain memusatkan perhatian kepada cara berpikir atau proses mental anak, tidak
sekedar kepad hasilnya. guru perlu mengutamakan peran siswa dlam berinisiatif
sendiri dan keterlibatan aktif dalam kegiatan belajar.
Teoti
konstruktivisme dapat diterapkan pad pembelajran seperti setiap guru akan
pernah mengalami bahwa suatu materi telah dibahas dengan sejelas – jelasnya.
Para siswa harus dapat secara aktif mengasimilasikan dan mengakomodasi
pengalaman baru ke dalam kerangka kognitif. Guru harus memahami model – model
mental yang digunakan siswa untuk mengenal dunia mereka dan penalaran yang
dikembangkan dan yang dibuat para siswa untuk mendukung model – model itu.
0 comments:
Post a Comment