BIOLOGI
A. Komponen
Biotik dan Abiotik Saling Mempengaruhi
Dalam
pembahasan kali ini akan diuraikan pengaruh komponen biotik terhadap komponen
abiotik. Beberapa contoh peristiwa alam yang saling mempengaruhi, antara lain
sebagai berikut.
1.
Kacang tanah menyuburkan tanah
Kacang tanah memiliki
bintil-bintil akar yang mengandung bakteri rhizoboium. Mampu menangkap nitrogen
dari udara. Tanah yang telah ditanami kacang tanah banyak mengandung nitrogen.
Nitrogen tersebut diperlukan oleh tumbuhan untuk pertumbuhan. Hal ini
menunjukkan bahwa komponen biotik mempengaruhi komponen abiotik.
2.
Cacing tanah menyuburkan tanah
Cacing tanah adalah
detritivor yang memakan serpihan bahan organik yang ada dalam tanah. Ketika
cacing memakan bahan organik tersebut, tanah ikut tertelan. Kotoran yang
dikeluarkan cacing tanah dapat menggemburkand an menyuburkan tanah, jadi,
cacing tanah berperan dalam menyuburkan tanah.
3.
Manusia mempengaruhi lingkungan
Abiotik
Pengaruh terhadap lingkungan abiotik
itu ada yang negatif ada pula yang positif. Pengaruh negatifnya misalnya
penebangan pohon yang kemudian dapat menimbulkan erosi dan banjir. Membuang
sampah di sembarangan tempat sehingga dapat menyumbat selokan, menyebabkan
banjir, dan membahayakan lingkungan.
Coba kamu cari informasi tentang
pengaruh positifnya.
B. Saling
Keteragantungan antar Komponen Biotik
Saling
keteragantungan itu dibedakan menjadi saling keteragantungan antara individu
satu spesies (sejenis) dan saling keteragantungan antara individu berbeda
spesies.
1.
Saling ketergantungan antar individu
satu spesies
Antarindividu satu spesies (sejenis)
terdapat saling ketergantungan, antara lain dalam memperoleh makanan. Membuat
sarang, dan berkembang biak.
a. Memperoleh
makanan
Pada
hewan yang hidup berkelompok terlihat jelas adanya saling ketergantungan dalam
memperoleh makanan. Misalnya, seekor semut yang menemukan makanan membawa
sebagian makanan itu dan menginformasikan adanya makanan tersebut kepada
sesamanya. Hewan yang masih muda juga masih bergantung pada induknya untuk
memperoleh makanan.
b. Berkembang
biak
Untuk
melakukan perkawinan, hewanh jantan memerlukan hewan betina. Demikian pula
sebaliknya, hewan betina memerlukan hewan jantan. Hewan jantan memiliki warna
yang lebih menarik, suara yang khas, atau tingkah laku tertentu untuk menarik
hewan betina. Sebaliknya, hewan betina mengeluarkan zat kimia (feromon) yang
dapat dibaui oleh hewan jantan sehingga hewan jantan mendatanginya.
Contoh
hewan yang dapat menghasilkan feromon adalah anjing dan kupu-kupu. Hewan jantan
yang berada jauh sekalipun dapat mencium bau feromon tersebut. Kemudian, hewan
jantan datang untuk mengawini hewan betina tersebut.
C. Habitat
dan Nisia
Didalam
ekosistem, habitat atau tempat hidup organisme sangat erat hubungannya dengan
nisia (nichea ataru relung). Untuk mengetahui hubungan keduanya dengan lebih
jelas, perhatikan uraian berikut ini.
1.
Habitat
Suatu organisme mempunyai
kebutuhan yang berbeda dengan organisme lainnya. Tempat hidup alami organisme
disebut habitat. Habitat menyediakan makanan dan tempat berlindung bagi makhluk
hidup.
2.
Nisia (Relung)
Di dalam habitatnya, setiap makhluk
hidup memiliki peranan tertentu, yaitu melakukan hal yang dapat dilakukan oleh
makhluk hidup di habitatnya. Contohnya, di bawah semak-semak yang sama, semut
mencari sisa-sisa bahan organik, sedangkan kadal mencari serangga.
Peranan makhluk hidup di
habitatnya tersebut disebut Nisia. Nisia terbentuk untuk menghindari persaingan
(kompetisi) antarpsesies. Misalnya, di puncak tanaman hidup kutu daun dan ulat.
Dari uraian itu dapat dikatakan bahwa
habitat itu merupakan “alamat” organisme, sedangkan nisia merupakan “pekerjaan”
organisme.
D. Komponen
Penyusun Ekosistem
Suatu
ekosistem tersusun atas komponen hidup (biotik) dan komponen tak hidup
(abiotik). Komponen biotik dan abiotik berinteraksi dan saling mempengaruhi.
1.
Komponen Biotik
Berdasarkan peran dan fungsinya,
makhluk hidup di dalam ekosistem dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu
produser, konsumer, dan dekomposer.
a. Produser
Produser
adalah makhluk hidup yang mampu menghasilkan bahan organik dari bahan
anorganik. Proses tersebut hanya dapat dilakukan oleh tumbuhan yang berklorofil
dengan cara fotosintesis.
Tumbuhan
melakukan fotosintesis dengan bantuan energi cahaya. Hasil fotosintesis adalah
gula. Kemudian, gula diubah menjadi zat tepung (karbohidrat). Selain itu, gula
juga diubah menjadi bahan organik yang lain, seperti lemak, protein, selulosa,
dan vitamin. Karbohidrat, proteinb, dan lemak merupakan bahan makanan yang kaya
energi.
b. Konsumer
Konsumer
berarti pemakan. Semua hewan dan tumbuhan yang tak berklorofil misalnya tali
putri, termasuk konsumer. Jadi, konsumer sangat tergantung pada produser karena
konsumer tidak mampu mengubah zat anorganik menjadi zat organik. Didalam tubuh
konsumer, zat organik itu dirombah disusun kembali menjadi zat organik lain
yang sesuai.
Hewan
yang memakan tumbuhan secara langsung (herbivora) disebut konsumer primer atau
konsumer tingkat permata (konsumer I). Contoh konsumer I adalah hewan pemakan
rumput, seperti belalang, sapi, dan kambing. Hewan yang memakan konsumer primer
disebut konsumer sekunder (konsumer tingkat kedua = konsumer II), misalnya
burunhg pemakan ulat. Hewan yang memakan konsumer sekunder disebut konsumer
tersier (konsumen tingkat ketiga = konsumer III), misalnya burung alap-alap
yang memangsa burung pemakan ulat. Konsumer terakhir tersebut dinamakan
konsumer puncak. Bisanya, konsumer puncak dalam ekosistem merupakan konsumer
tingkat keempat (konsumer IV).
Manusia
tergolong konsumer yang berada di semua tingkatan.
c. Dekomposer
Sampah
atau bangkai membusuk karena adanya proses pembusukan dan penguraian oleh
dekomposer. Organisme yang tergolong dekomposer adalah bakteri pembusuk dan
jamur. Bakteri pembusuk dan jamur menguraikan bahan organik menjadi bahan
anorganik, air, dan gas. Selanjutnya, hasil penguraian tersebut dimanfaatkan
lagi oleh produser.
Daur Materi di dalam Ekosistem
Di dalam
ekosistem berlangsung proses makan dan dimakan. Jika mati, baik produser,
konsumer I, konsumer II, konsumer III, dan seterusnya. Diuraikan oleh pengurai
dinamakan membentuk suatu daur ulang yang tidak berhenti.
Oleh
karena itu, proses daur ulang harus dijaga kelestariannya.
Penggolongan
komponen biotik berdasar peranannya dalam ekosistem
Produser
: penghasil bahan organik
Konsumer
I : pemakan tingkat I, langsung memakan produser
Konsumer
II : memakan konsumer I
Konsumer
III : memakan konsumer II
Konsumer
puncak : konsumer tingkat terakhir
Dekomposer
(pengurai) menguraikan bahan organik menjadi anorganik
2.
Komponen Abiotik
Di dalam suatu ekosistem, komponen
abiotik sangat mempengaruhi kehidupan komponen biotik.
a. Gas
Karbon Dioksida dan Oksigen
Jumlah
gas karbon dioksida di udara sekitar 0,3%, sedangkan gas oksigen menjcapai 21%.
Gas karbon dioksida diperlukan tumbuhan untuk berfotosintesis. Di dalam
ekosistem terjadi daur oksigen dan karbon dioksida melalui proses pernafasan
dan fotosintesi.
b. Air
Air
sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Jika tidak ada air, tumbuhan hijau tidak
berfotosintesis, tubuhnya layu, dan akhirnya mati.
c. Tanah
Tanah
sangat penting untuk kehidupan. Tanah menyediakan habitat dan sumber makanan
bagi tumbuhan dna hewan.
Tanah
mengandung air tanah, udara tanah, garam mineral dan humus.
Tanah
yang subur akan dihuni oleh beraneka ragam organisme. Sebaliknya, tanah yang
tandus mempunyai keanekaragaman organisme rendah. Dengan demikian, tanah
berpengaruh terhadap keanekaragaman organisme.
d. Suhu
Suhu
di permukaan bumi dipengaruhi oleh cahaya matahari yang jatuh di permukaannya.
Suhu lingkungan berpengaruhi terhadap jenis makhluk hidup yang menghuni
lingkungan tersebut.
e. Kelembapan
Daerah
pegunungan memiliki kelembapan udara yang lebih tinggi dibandingkan dengan
daerah dataranr endah. Di daerah pegunungan banyak terdapat tumbuhan epifit.
Misalnya, paku, anggrek, dan lumut. Sebaliknya, di daerah dataran rendah jarang
terdapat tumbuhan epifit. Hal ini karena tmbuhan epifit memerlukan kelembapan
udara yang tinggi untuk dapat hidup.
f. Cahaya
Matahari
Cahaya
matahari adalah sumber energi ekosistem. Cahaya matahari diperlukan oleh
tumbuhan untuk fotosintesis. Tumbuhan dan hewan tidak dapat hidup tanpa cahaya.
Ada hewan yang aktif di siang hari (diurnal). Ada pula hewan yang aktif di
malam hari (nokturnal).
Ruangan
g. Ruangan
Ruangan
yang cukup memungkinkan makhluk hidup untuk mendapatkan makanan, tumbuh,
bergerak, dan berkembang biak. Demikian pula gajah, harimau, rusa, kera dan
burung. Misalnya, sering datang ke perkampungan penduduk kaerna habitat dan
ruang geraknya semakin terbatas. Aktivitas manusia seperti penebangan hutan
mengurangi ruang hidup atau habitat mereka.
E. Keseimbangan
dan Daya Lenting Ekosistem
Ekosistem
merupakan kesatuan antar komponen biotik dan abiotik. Kedua komponen tersebut
sering mempengaruhi sehingga tercipta keseimbangan.
1. Keseimbangan Ekosistem
Ekosistem akan seimbangan komposisi
penyusun ekosistem tersebut seimbang. Dalam suatu ekosistem jumlah komponen
biotik dapat berubah. Perubahan tersebut dapat terjadi kaerna komponen biotik
ada yang tumbuh berkembangbiak, berpindah, mati.
2. Daya Lenting Ekosistem
Ekosistem yang seimbang sekalipun
dapat terganggu.
a.
Keseimbangan
ekosistem misalnya bencana alam, hama dan keseimbangan. Keseimbangan juga dapat
terganggu karena pengaurh kegiatan manusia. Misalnya penebangan hutan,
pemburuan hewan atau pencemaran.
b.
Untuk
mengatasi gangguan tersebut ekosistem yang seimbang memiliki (daya lenting)
daya lenting adalah kemampuan ekosistem untuk pulih kembali ke keadaan seimbang
(stabil). Jika ekosistem rusak, ekosistem akan berubah menuju ke ekosistem yang stabil. Tidak semua gangguan terhadap
keseimbangan ekosistem dapat bereaksi.
F. Ekosistem
Autotrof dan Heterotrof
Berdasarkan
kemampuan menyusun bahan organik, organisme, penyusun ekosistem dibedakan
menjadi organisme autotrof dan hoterotrof.
1.
Organisme Autotrof
Organisme autotrof adalah organisme
yang mampu menyusun zat anorganik menjadi zat organik melalui proses
fotosintesis atau komesintesis.
2.
Organisme Hetetrof
Organisme heterotrof adalah organisme
yang tidak mampu menyusun zat anorganik menjadi zat organik sehingga harus
mendapat makanannya, dengan cara memakan organisme lain.
a. Herbivor
Herbivor
artinya pemakan tumbuhan didalam tingkat rantai makanan. Herbivor tergolong
konsumen. Contohnya adalah sapi, rusa, kelinci, belalang, dan ulat.
b. Karnivor
Karnivor
artinya pemakan daging, semua konsumen II dan seterusnya tergolong karnivora.
Oleh karena itu, memangsa hewan lain maka hewan ini disebut pula sebagai
predator.
c. Omnivor
Omnivor
artinya pemakan segalanya. Hewan omnivora dapat memakan tumbuhan/daging :
contoh omnivor beruang, kera, orang utan, siamang dan manusia.
d. Pemakan
Bangkai (scavenger)
Hewan
yang memakan tubuh hewan lainnya yang sudah mati disebut pemakan bangkai
(scavenger). Contoh hewan pemakan bangkai adalah burung nasar.
e. Detritiver
Serpihan
organisme berupa serpihan daun batang, atau potongan hewan disebut detritiver.
Organisme pemakan detritas disebut detritiver. Contoh detritiver adalah cacing
tanah, rayap dan serangga tanah.
EKOSISTEM
A. Pengertian
Ekosistem
Hubungan
timbal balik dan saling ketergantungan antara makhluk hidup dengan
lingkungannya di pelajari dalam cabgn ilmu yang disebut ekologi (dikos = rumah,
logos = ilmu). Hubungan timbal balik
atau interaksi berlangsung antar sesama makhluk hidup maupun antara makhluk
hidup dengan lingkungan tak hidup lingkungan beserta makhluk hidup yang saling
berinteraksi itu disebut ekosistem.
Ekosistem
terdiri dari benda hidup, yang disebut faktor biotik, dan benda tak hidup yang
disebut faktor abiotik. Interaksi antara faktor biotik dan abiotik mengakibtkan
ekosistem tumbuh, berkembang, dan mengalami perubahan. Ekosistem memerlukan
energi. Sumber energi yang utama dalam ekosistem adalah matahari.
Berapakah
luas ekosistem itu? Kaleng bekas dikebun yang berisi air hujan, bakteri, dan
jentik nyamuk merupakan sebuah ekosistem. Kebun yang luas, sawah, hutan, sungai
danau dan laut merupakan ekosistem. Jadi, luas ekosistem tidak tentu, lapisan
pemrukaan bumi dan atmosfernya yang dihuni oleh makhluk hidup disebut sebagai
biosfer. Lingkungan tempat berlangsungnya interaksi antara makhluk hidup dengan
lingkungannya (biotik dan abiotik) disebut ekosistem. Ilmu yang mempelajari
hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya disebut
ekologi.
B. Satuan
Makhluk Hidup dalam Ekosistem
Suatu
ekosistem, misalnya ekosistem kolam air tawar, terdiri dari berbagai macam
tumbuhan dan hewan yang hidup bersama.
Pada
ekosistem kolam air tawar tersebut terdapat tumbuhan air, rumput, tumbuhan
berbunga. Siput air, kembang air, ikan pemakan daging (karnovor) dan ikan
pemakan bangkai (detritiver).
1.
Populasi
Satu ekor ikan pemakan bangkai atau
satu tumbuhan teratai disebut individu. Individu-individu dari spesies yang
sama membentuk populasi. Semua tumbuhan teratai di kolam disebut populasi
teratai. Jadi, populasi adalah sekumpulan individu sejenis dalam suatu area
tertentu.
2.
Komunitas
Antara populasi yang satu dengan yang
lain juga terjadi interaksi. Interaksi antara populasi di dalam suatu area pada
suatu waktu membentuk komunitas. Jadi, komunitas merupakan keseluruhan makhluk
hidup yang mengadakan interaksi di suatu tempat pada waktu tertentu. Misalnya,
komunitas hutan terdiri atas berbagai jenis tumbuhan, berbagai jenis hewan, dan
berbagai jenis mikroorganisme yang saling berinteraksi.
3.
Ekosistem
Di tempat tinggal anggota komunitas
berada, terdapat benda tak hidup, misalnya tanah, udara, air dan cahaya
matahari. Antara komunitas dan benda tak hidup tersebut berinteraksi membentuk
ekosistem.
Ekosistem
dikenal pula sebagai sistem lingkungan. Semua ekosistem di permukaan bumi
berinteraksi membentuk ekosistem yang besar, yaitu ekosfer. Lapisan permukaan
bumi dan atmosfer yang dihuni oleh seluruh makhluk hidup disebut biosfer.
Berdasarkan
proses terbentuknya ada dua jenis ekosistem, yaitu ekosistem alami dan
ekosistem buatan. Ekosistem alami terbentuk tanpa campur tangan manusia.
Contohnya laut, danau dan hutan. Ekosistem buatan terbentuk karena campur
tangan manusia contohnya, kolam, kebun, dan sawah. Tingkat organisasi penyusun
ekosistem dan biosfer individu ® populasi ® komunitas ® ekosistem ® ekosfer ® biosfer.
2 comments:
mohon izin share dan terima kasih. makalahnya cukup membantu
makalahnya sangat membantu dan terimakasih
Post a Comment