Belajar
Sambil Bermain
Anak belajar melalui permainan
mereka. Anak-anak yang masih kecil sebetulnya sudah melakukan proses belajar
dengan cara mereka sendiri, terlepas dari sekolah atau homeschool. Menurut
pendapat saya, sebuah rumah sudah merupakan tempat yang cukup besar untuk
balita bereksplorasi. Apakah anda pernah mendengar balita yang tidak
berkeliling dan mencoba memegang/meneliti semua barang yang dilihatnya ?
Main ! Main ! Main ! Bermain
merupakan hal utama bagi anak kecil. Anak belajar melalui permainan mereka.
Mereka belajar tentang badan mereka, lingkungan mereka, orang-orang sekitar
mereka.
Anda dapat terus membaca halaman ini
atau langsung ke halaman kegiatan membaca, kegiatan matematika, atau ide kegiatan preschool.
Pentingnya bermain
Sejak lahir anak mempunyai rasa
ingin tahu. Mereka ingin tahu bagaimana dunia mereka. Bayi belajar dengan cara
berinteraksi dengan orang di sekitar mereka, dengan menggunakan indera mereka.
Perhatikan bayi anda dan lihatlah
proses belajar yang mereka lakukan.
Saya senang sekali memperhatikan
bayi ketika mereka baru berusia beberapa hari. Bagaimana mereka berusaha
memasukkan ibu jarinya ke mulut untuk disedot. Bagaimana mereka berusaha
mengeluarkan tangannya dari bedong mereka.
Anak belajar melalui permainan
mereka. Orang dewasa sebaiknya ikut dalam permainan tersebut. Mainan tidak
terlalu penting karena orangtualah mainan utama bagi anak-anak.
Apakah anda pernah mendengar anak
yang berkata "Saya tidak mau mainan, saya mau bermain dengan Ibu/Bapak
!" Jangan khawatir bila anda tidak dapat membeli mainan yang bagus dan
mahal. Andalah yang anak anda perlukan saat ini.
Saat anda bermain dengan anak anda,
tidak ada aturan yang harus diikuti (kecuali aturan keamanan). Bertindaklah
spontan. Ikuti apa yang dimainkan anak anda. Nikmati permainannya. Biarkan
mereka memimpin. Bantu bila mereka memerlukan. Tantang bila mereka sudah siap.
Mereka sedang belajar, melalui permainan mereka. Kita orang dewasa hanya tidak
menyadarinya.
Bagi kita orang dewasa, bermain
mungkin tidak terlihat seperti belajar. Bermain balok terlihat seperti hanya
menyusun dan menghancurkannya kembali. Bermain air hanya membuat berantakan,
menuang air dan menumpahkannya kembali. Main cilukba sangat membosankan untuk
orang dewasa.
Tapi bagi anak, bermain balok adalah
latihan motorik halus. Mereka melatih jari-jari mereka untuk memegang balok
tersebut, mengangkatnya dan membuatnya seimbang berdiri di atas balok yang
lain. Hal ini merupakan hal yang tidak mudah bagi anak.
Semua anak senang bermain air.
Mereka belajar bahwa tidak semua benda itu padat, ada benda cair. Ada konsep
kosong dan penuh ketika mereka menuang dan menumpahkan.
Cilukba juga sangat mengasyikkan.
Sekarang ada, sekarang tidak ada. Bayi dan anak kecil senang sekali dengan
permainan sederhana ini. Mereka belajar bahwa walaupun suatu benda tidak
terlihat, tidak berarti benda tersebut tidak ada, hanya sembunyi. Ibu mungkin
sembunyi dibalik tangan itu, tapi ibu masih ada disini (bayi bahkan mungkin
tidak tahu bahwa itu tangan ibu, tapi itu merupakan proses belajar lain lagi).
Jadi bermainlah, main dan main.
Bermainlah bersama anak anda sampai mereka tidak mau bermain lagi. Anda dapat
menyelipkan lebih banyak unsur belajar pada permainan mereka. Kenalkan anak
anda dengan buku sedini mungkin. Tidak pernah terlalu cepat untuk mulai
membaca. Anda bahkan dapat mulai matematika ! Berhitung, nama bentuk, menumpuk,
membagi. Semua itu matematika. Saya bahas lebih lanjut mengenai membaca, matematika, dan menulis.
Catatan kecil tentang TV
Sebelum saya membahas lebih lanjut,
ada catatan kecil dari saya mengenai TV. Sebagian orangtua menjadikan TV
sebagai baby sitter mereka. Dan hal itu memang bisa dikerjakan. Anak mana yang
tidak ada tersihir dengan TV. Gambar yang bergerak ! Bisa bicara ! Benar-benar
menghibur !
Bahkan mungkin lebih mudah memberi
makan anak bila mereka sedang nonton TV. TV membuat anak-anak diam sehingga ibu
dapat melakukan pekerjaannya. TV bahkan bisa menidurkan anak.
Tetapi, anak belajar melalui
permainan mereka dan nonton TV bukanlah bermain. Terlalu banyak nonton TV tidak
baik untuk pertumbuhan anak. Nonton TV tidak membutuhkan banyak dari anak.
Nonton TV sangat pasif. Saya sangat benci dengan tatapan kosong anak-anak bial
mereka sedang nonton TV. Seolah-olah mereka sedang dihipnotis.
TV bisa menjadi hal yang baik bila
anda menontonnya bersama anak anda dan berinteraksi dengan mereka. Tontonan seperti
Blue's Clues dan Dora the Explorer adalah tontonan interaktif. Tetapi orangtua
perlu berada bersama anak dan membuat sang anak berinteraksi, atau mereka hanya
akan duduk dan menonton, tidak berpikir, tidak berinteraksi, tidak belajar.
Anak belajar melalui permainan, permainan aktif, bukan nonton TV.
Jadi bila anda ingin anak anda
nonton TV, pilihlah acara yang baik, dampingi mereka, dan batasi sebanyak 30
menit - 1 jam saya tiap harinya. Itu sudah cukup.
Sebagai
ringkasan
- Anak belajar melalui permainan, jadi biarkan mereka bermain
- Bergabunglah dalam permainan mereka
- Nikmati kesenangan mereka
- Turuti ajakan mereka, biarkan mereka menentukan apa yang ingin mereka mainkan
- Bantu bila mereka memerulkan, tantang bila mereka sudah siap
- Hanya khawatirkan keamanan mereka, karena tidak ada peraturan pada permainan anak
- Batasi tontonan TV
Kembali ke halaman kegiatan
Sitemap
| Tentang saya
| Kontak
| Cari
0 comments:
Post a Comment