Pada zaman dahulu barang-barang yang dibuang tidak sebanyak pada zaman maju ini. Kebutuhan orang belum beraneka ragam, orang hanya memerlukan kebutuhan primer, pangan, sandang dan tempat tinggal. Yang dibuang hanyalah bahan-bahan sederhana, kotoran dari tubuh, sisa-sisa makanan, pakaian bekas. Dan bahan bangunan yang telah lapuk, juga dedaunan dan kekayuan yang mengotori halaman. Untuk menghilangkan bahan-bahan yang tak terpakai tersebut tidak memerlukan banyak pemikiran, dibiarkan bertumpuk di sudut halaman, atau dimasukkan ke dalam galian tanah, atau dibuang begitu saja ke sungai. Barang buangan segera diuraikan oleh mikroorganisme menjadi nutrient di dalam tanh atau air, yang memperkaya tanah akan kandungan bahan organik. Orang yang hidup pada zaman maju tidak hanya puas dengan kebutuhan primer, bagi masyarakat maju pengeluaran untuk kebutuhan non primer jauh melebihi kebutuhan primer, dan justru karana itulah barang-barang yang dibuang atau sampah menjadi sangat melimpah. Kota merupakan tempat tinggal orang yang relative maju, sehingga barang yang dibuang juga banyak sekali, berasal dari industry yang memproduksi barang dan dari masyarakat yang menjadi konsumennya. Barang buangan terdiri dari benda gas, cairan, atau padat; dan buangan yang berupa benda padat biasa disebut sampah. Sampah yang tampak mata terdiri dari dedaunan dan daun-daun bekas bungkus, sobekan kertas dan karton, kantong dan benda plastic, sisa makanan, kaleng bekas, botol kosong, rosokan perkakas rumah tangga, pakaian bekas, dan sebagainya. Sampah yang bermacam-macam tersebut sebagian cepat dihancurkan alam dan organism dan sebagian bertahan bertahun-tahun tidak terlapukkan sehingga menyulitkan keadaan, karena pembentukan sampah berjalan terus. Kota bukan desa dimana tiap rumah mempunyai halaman cukup luas untuk menimbun sampahnya. Rumah kota berdesak-desakan dan bertingkat-tingkat karena banyaknya orang dan sedikitnya lahan. Maka dari itu sampah merupakan masalah yang senantiasa harus dihadapi oleh masyarakat kota, makin besar kotanya, makin berat penanganannya. Salah satu cara untuk menangani masalah sampah ini adalah dengan cara mendaur ulang sampah-sampah tersebut menjadi barang yang dapat dimanfaatkan lagi. Mendaur ulang sampah khususnya sampah yang berasal dari bahan organik dapat diolah menjadi kompos. Hal inilah yang kini dilakukan oleh pemerintah kota Surabaya guna menangani masalah sampah. Pengolahan sampah menjadi kompos dapat dilakukan secara individual, komunal ataupun regional atau kawasan.
Berdasarkan sumbernya sampah dapat dibedakan atas :
- Sampah dari Pemukiman
Umumnya sampah rumah tangga berupa sisa pengolahan makanan, perlengkapan rumah tangga bekas, kertas, kardus, gelas, kain, sampah kebun/halaman, dan lain-lain.
- Sampah dari Pertanian dan Perkebunan
Sampah dari kegiatan pertanian tergolong bahan organik, seperti jerami dan sejenisnya. Sebagian besar sampah yang dihasilkan selama musim panen dibakar atau dimanfaatkan untuk pupuk. Untuk sampah bahan kimia seperti pestisida dan pupuk buatan perlu perlakuan khusus agar tidak mencemari lingkungan. Sampah pertanian lainnya adalah lembaran plastik penutup tempat tumbuh-tumbuhan yang berfungsi untuk mengurangi penguapan dan penghambat pertumbuhan gulma, namun plastik ini bisa didaur ulang.
- Sampah dari Sisa Bangunan dan Konstruksi Gedung
Sampah yang berasal dari kegiatan pembangunan dan pemugaran gedung ini bisa berupa bahan organik maupun anorganik. Sampah Organik, misalnya: kayu, bambu, triplek. Sampah Anorganik, misalnya: semen, pasir, spesi, batu bata, ubin, besi dan baja, kaca, dan kaleng.
- Sampah dari Perdagangan dan Perkantoran
Sampah yang berasal dari daerah perdagangan seperti: toko, pasar tradisional, warung, pasar swalayan ini terdiri dari kardus, pembungkus, kertas, dan bahan organik termasuk sampah makanan dan restoran. Sampah yang berasal dari lembaga pendidikan, kantor pemerintah dan swasta biasanya terdiri dari kertas, alat tulis-menulis (bolpoint, pensil, spidol, dll), toner foto copy, pita printer, kotak tinta printer, baterai, bahan kimia dari laboratorium, pita mesin ketik, klise film, komputer rusak, dan lain-lain. Baterai bekas dan limbah bahan kimia harus dikumpulkan secara terpisah dan harus memperoleh perlakuan khusus karena berbahaya dan beracun.
- Sampah dari Industri
Sampah ini berasal dari seluruh rangkaian proses produksi (bahan-bahan kimia serpihan/potongan bahan), perlakuan dan pengemasan produk (kertas, kayu, plastik, kain/lap yang jenuh dengan pelarut untuk pembersihan). Sampah industri berupa bahan kimia yang seringkali beracun memerlukan perlakuan khusus sebelum dibuang
0 comments:
Post a Comment