.post img:hover { -moz-trnasform: scale(1.3) ; -webkit-transform: scale(1.3); -o-transform: scale(1.3) ; -ms-transform: scale(1.2) ; transform: scale(1.3) ;}

MANAJEMEN HUBUNGAN MASYARAKAT

09:48 |





A.    Pendahuluan
Hubungan masyarakat dan lembaga pendidikan merupakan sarana yang sangat berperan dalam membina serta mengembangkan pertumbuhan pribadi peserta didik di sekolah, masyarakat dan lembaga pendidikan memiliki hubungan yang sangat erat dalam mencapai tujuan atau pendidikan secara efektif dan efisien. Sebaliknya lembaga pendidikan juga harus menunjang pencapaian tujuan atau pemenuhan hubungan masyarakat, khususnya kebutuhan pendidikan.
Pengaruh masyarakat terhadap lembaga pendidikan terasa amat kuat dan berpengaruh pula kepada para individu yang ada dalam lingkungan lembaga pendidikan. Oleh sebab itu, perlu dipertimbangkan dalam memperbaiki dan mempertinggi hubungan kerja sama antara masyarakat dan lembaga pendidikan yaitu dengan melibatkan orang tua dan masyarakat serta isu-isu yang timbul dan bagaimana menyelesaikan isu-isu tersebut.
Dengan mengadakan kontak hubungan dengan masyarakat akan memudahkan lembaga pendidikan itu menyelesaikan diri dengan situasi dan kondisi lingkungannya. Lembaga pendidikan lebih mudah menepatkan dirinya dimasyarakat dalam arti dapat diterima sebagai bagian dari milik warga masyarakat.
Dengan melihat betapa pentingnya aspek hubungan masyarakat dengan sekolah yang nantinya diharapkan dapat mewujudkan sekolah yang bermutu maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian disekolah tersebut agar dapat menemukan dan mengungkapkan bagaimana pelaksanaan hubungan masyarakat sebagai strategi dalam meningkatkan mutu lembaga pendidikan.



B.     Pembahasan
1.      Pengertian Manajemen Humas
Berbicara tentang humas pasti ingatan kita akan tertuju pada hal yang berhubungan dengan komunikasi, konfrensi pers, informasi, public relation. Pokoknya secara gampang diibaratkan sebagai penyampaian segala informasi. Menurut kamus Fund and Wagnel Pengertian Humas adalah segenap kegiatan dan teknik/kiat yang digunakan organisasi atau individu untuk menciptakan atau memelihara suatu sikap dan tanggapan yang baik dari pihak luar terhadap keberadaan dan aktivitasnya. Sedangkan pengertian Humas dalam Pendidikan adalah Rangkaian pengelolaan yang berkaitan dengan kegiatan hubungan lembaga pendidikan dengan masyarakat (orang tua murid) yang dimaksudkan untuk menunjang proses belajar mengajar di lembaga pendidikan bersangkutan (Anggoro, 2001).
Berdasarkan definisi diatas pegertian humas secara umum adalah fungsi yang khas antara organisasi dengan publiknya, atau dengan kata lain antara lembaga pendidikan dengan warga di dalam (guru, karyawan, siswa) dan warga dari luar (wali siswa, masyarakat, institusi luar, patner sekolah) Dalam konteks ini jelas bahwa humas atau public relation (PR) adalah termasuk salah satu elemen yang penting dalam suatu organisasi kelompok ataupun secara individu. Adapun pengertian manajemen humas adalah suatu proses dalam menangani perencanaan, pengorganisasian, mengkomunikasikan serta pengkoordinasian yang secara serius dan rasional dalam upaya pencapaian tujuan bersama dari organisasi atau lembaga yang diwakilinya. Dan untuk merealisasikan itu semua banyak hal yang harus dilakukan oleh humas dalam suatu lembaga pendidikan (Nasution, 2006).

2.      Tugas Pokok Humas
Tugas pokok hubungan sekolah dengan masyarakat dalam pendidikan antara lain:
a.       Memberikan informasi dan menyampaikan ide atau gagasan kepada masyarakat atau pihak-pihak lain yang membutuhkannya.
b.      Membantu pemimpin yang karena tugas-tugasnya tidak dapat langsung memberikan informasi kepada masyarakat atau pihak-pihak yang memerlukannya.
c.       Membantu pemimpin mempersiapkan bahan-bahan tentang permasalahan dan informasi yang akan disampaikan atau yang menarik perhatian masyarakat pada saat tertentu.
d.      Melaporkan tentang pikiran-pikiran yang berkembang dalam masyarakat tentang masalah pendidikan.
e.       Membantu kepala sekolah bagaimana usaha untuk memperoleh bantuan dan kerja sama.
f.       Menyusun rencana bagaimana cara-cara memperoleh bantuan untuk kemajuan pelaksanaan pendidikan.
3.      Tujuan Hubungan Sekolah dan Masyarakat (orang tua murid)
Mengenai tujuan hubungan sekolah dan masyarakat (orang tua murid), leslie merumuskan tujuan organisasi perkumpulan antara guru dan masyarakat (orang tua murid), adalah sebagai berikut:
1)          Untuk mengembangkan pengertian masyarakat (orang tua murid) tentang tujuan dan kegiatan pendidikan di sekolah.
2)          Untuk memperlihatkan bahwa rumah dan sekolah bekerja sama dalam rangka mencapai tujuan pendidikan anak disekolah.
3)          Untuk membari fasilitas pertukaran informasi antara orang tua dan guru yang kemudian mempunyai dampak terhadap pemecahan pendidikan anak.
4)          Perolehan opini masyarakat tentang sekolah dijadikan perencanaan untuk pertemuan dengan orang tua dalam rangka untuk kebutuhan murid-murid
5)          Untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan pribadi anak
Sedangkan menurut Mulyasa (2007: 50), tujuan dari hubungan sekolah dengan masyarakat adalah : (1) memajukan kualitas pembelajaran dan pertumbuhan peserta didik; (2) memperkokoh tujuan serta meningkatkan kualitas hidup dan penghidupan masyarakat; dan (3) menggairahkan masyarakat untuk menjalin hubungan dengan sekolah.
4.      Jenis Hubungan Sekolah dan Masyarakat
Jenis hubungan sekolah dan masyarakat itu dapat digolongkan menjadi 3 jenis, yaitu:
a.      Hubungan edukatif, ialah hubungan kerja sama dalam hal mendidik murid, antara guru di sekolah dan orang tua di dalam keluarga. Adanya hubungan ini dimaksudkan agar tidak terjadi perbedaan prinsip atau bahkan pertentangan yang dapat mengakibatkan keragu-raguan pendirian dan sikap pada diri anak.
b.      Hubungan kultural, yaitu usaha kerja sama antara sekolah dan masyarakat yang memungkinkan adanya saling membina dan mengembangkan kebudayaan masyarakat tempat sekolah itu berada. Untuk itu diperlukan hubungan kerja sama antara kehidupan di sekolah dan kehidupan dalam masyarakat. Kegiatan kurikulum sekolah disesuaikan dengan kebutuhan dan tuntutan perkembangan masyarakat. Demikian pula tentang pemilihan bahan pengajaran dan metode-metode pengajarannya.
c.       Hubungan institusional, yaitu hubungan kerja sama antara sekolah dengan lembaga-lembaga atau instansi resmi lain, baik swasta maupun pemerintah, seperti hubungan kerja sama antara sekolah satu dengan sekolah-sekolah lainnya, kepala pemerintah setempat, ataupun perusahaan-perusahaan Negara, yang berkaitan dengan perbaikan dan perkembangan pendidikan pada umumnya.
Humas sebagai penghubung dari pihak sekolah dengan masyarakat harus selalu dipelihara dengan baik karena sekolah akan selalu berhubungan dengan masyarakat, tidak bisa lepas darinya sebagai partner sekolah dalam mencapai kesuksesan sekolah itu sendiri. Prestasi sekolah semakin tinggi di mata masyarakat jika sekolah mampu melahirkan peserta didik yang cerdas, berkepribadian dan mampu mengaplikasikan ilmu yang diperolehnya dalam memajukan masyarakat.
Sekolah harus selalu siap mengantarkan peserta didik terjun langsung ke masyarakat diantaranya dengan membekali peserta didik dengan pengetahuan, nilai-nilai dan ketrampilan-ketrampilan khusus baik melalui kegiatan intra maupun ekstra.
Jadi bila kita tarik garis merah secara general , maka pengertian hubungan sekolah dengan masyarakat adalah rangkaian kegiatan organisasi atau instansi untuk menciptakan hubungan yang harmonis dengan masyarakat atau pihak-pihak tertentu di luar organisasi tersebut, agar mendapatkan dukungan terhadap efisiensi dan efektivitas pelaksanaan kerja seara sadar dan sukarela.
5.      Faktor Pendukung Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
Kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat bisa berjalan baik apabila di dukung oleh beberapa faktor yakni:
1.      Adanya proram dan perencanaan yang sistematis.
2.      Tersedia basis dokumentasi yang lengkap
3.      Tersedia tenaga ahli, terampil dan alat sarana serta dana yang memadai
4.      Kondisi organisasi sekolah yang memungkinkan untuk meningkatkan kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat.
6.      Fungsi Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
Fungsi pokok hubungan sekolah dengan masyarakat adalah menarik simpati masyarakat umumnya serta publik khususnya, sehingga dapat meningkatkan relasi serta animo pada sekolah tersebut. Hal ini akan membantu sekolah mensukseskan program-programnya. Sehingga mampu mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan. Fungsi hubungan sekolah dengan masyarakat diantarnya sebagai berikut :
1.      Mengatur hubungan sekolah dengan orang tua
2.      Memelihara hubungan baik dengan komitte sekolah
3.      Memelihara dan mengembangkan hubungan sekolah dengan lembaga-lembaga pemerintah, swasta dan organisasi nasional
4.      Memberi pengertian kepada masyarakat tentang fungsi sekolah melalui bermacam-macam tehnik komunikasi (majalah, surat kabar dan mendatangkan sumber)
7.      Manfaat Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
Manfaat dari hubungan sekolah dengan masyarakat adalah menambah atau meningkatkan simpati masyarakat secara sadar dan sukarela yang dapat meningkatkan harga diri sekolah serta dukungan terhadap sekolah secar spiritual dan material atau finansial. Hal ini akan tampak sebagai berikut :
1.      Adanya saling pengertian antara sekolah dengan pihak luar
2.      Adanya kegiatan yang membantu karena mengetahui manfaat, arti dan pentingnya peranan masing-masing
3.      Adanya kerjasama yang erat dengan masing-masing pihak dan merasa ikut bertanggungjawab atas suksesnya usaha pihak lain.



8.      Bentuk Opersional Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
Tergantung pada inisiatif dan kreatifitas sekolah, kondisi dan situasi, fasilitas sekolah dan sebagainya.
a.        Di bidang Sarana Akademik Tinggi rendahnya prestasi lulusan (kualitas maupun kuantitas), penelitian, karya ilmiah (lokal, nasional, internasiona), jumlah dan tingkat kesarjanaan pendidiknya, sarana dan prasarana akademik termasuk laboratorium dan perpustakaan atau PSB, SB yang mutakhir serta teknologi instruksional yang mendukung PBM, termasuk ukuran prestasi dan prestise-nya.
b.        Di bidang Sarana Pendidikan  Gedung atau bangunan sekolah termasuk ruang belajar, ruang praktikum, kantor dan sebagainya beserta perabot atau mebeuler yang memadai akan memiliki daya tarik tersendiri bagi popularitas sekolah.
c.         Di bidang Sosial  Partisipasi sekolah dengan masyarakat sekitarnya, seperti kerja bakti, perayaan-perayaan hari besar nasional atau keagamaan, sanitasi dan sebagainya akan menambah kesan masyarakat sekitar akan kepedulian sekolah terhadap lingkungan sekitar sebagai anggota masyarakat yang senantiasa sadar lingkungan demi baktinya terhadap pembangunan masyarakat.
d.        Kegiatan Karya Wisata  Kegiatan karya wisata juga bisa dijadikan sarana hubungan sekolah dengan masyarakat, seperti membawa spanduk serta atribut sekolah sampai keluar daerah menyababkan nama sekolah dapat dikenal lebih luas sampai luar kota. Bahkan tertib sopan santun para siswanya di perjalanan akan mendapat kesan tersendiri dari masyarakat yang disinggahi dan dilaluinya.


KESIMPULAN

Ø   Humas adalah rangkaian kegiatan organisasi/ instansi untuk menciptakan hubungan yang harmonis dengan masyarakat atau pihak-pihak tertentu diluar organisasi tersebut., agar mendapatkan dukungan terhadap efisiensi dan efektivitas pelaksanaan kerja secara sadara dan sukarela.
Ø   Humas yang efisien harus memperhatikan asas tertentu sebagai berikut
1)          Obyektif dan Resmi
2)          Organisasi yang tertib dan berdisiplin
3)          Informasi harus bersifat mendrong timbulnya keinginan untuk ikut berpartisipasi atau ikut membrikan dukungan secara wajar dari masyarakat. Karean itu informasi atau pemberitaan tidak sekedar dilihat dari kepentingan organisasi, tetapi juga dari pihak penerima informasi.
4)          Kontinuitas Informasi
5)          Respon yang timbul di kalangan masyarakat umpan balik dari infornasi yang disampaikan harus mendapat perhatian sepenuhnya. Respon masyarakat dapat berbentuk saran-saran, pendapat-pendapat, kritik-kritik, keluahan-keluhan dan pernyataan-pernyataan. Semua respon itu harus disaring agar dapat dipergunakan untuk memperbaiki kegiatan-kegiatan dalam rangka memenuhi arapan masyarakat. Seorang pemimpin tidak boleh takut atau menghindar dari respon mayarakat, erutam yang bersifat kritik-kritik. Berdasar respon masyarakat inilah seorang pemimpion organisai/ lembaga dapat memperoleh pengalaman-pengalaman baru yang mungkin semua belum terpikirkan.




DAFTAR PUSTAKA
 Ali Hasan dan Mukti Ali, Kapita Selekta Pendidikan Islam, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2003)
E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2005), 31.
Hamdan Adnan, Hafid Cengara, Prinsip-Prinsip Hubungan Masyarakat, (Surabaya:Usaha Nasional. 1996), 15.
Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003), 96.
Indrafachrudi, Soekarto. 1994. Bagaimana Mengakrabkan Sekolah dengan Orang tua Murid dan Masyarakat. Malang: IKIP.
Made Pidarta, Manajemen Pendidikan Indonesia, (Jakarta: Bina Aksara, 1988), 193.
Mulyasa, Endang. 2007. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2004), 193.
Purwanto, Ngalim. 2005. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Suryosubroto. 2004. Manajemen Pendidikan Di Sekolah. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah, (Jakarta: Remaja Grafindo Persada, 1999), 331




TUGAS MAKALAH

DIAGNOSA KESULITAN BELAJAR
















 


















DISUSUN OLEH :


BUSRO
HELMIWATI
M .IRAWAN

SEMESTER VII.a

DOSEN PEMBIMBING :
Drs. HASAN MARULIAN HARAHAP


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
(STAI) TUANKU TAMBUSAI
TAHUN 2014/2015

0 comments:

Post a Comment