.post img:hover { -moz-trnasform: scale(1.3) ; -webkit-transform: scale(1.3); -o-transform: scale(1.3) ; -ms-transform: scale(1.2) ; transform: scale(1.3) ;}

PENGERTIAN DAN UNSUR-UNSUR PENDIDIKAN

12:52 |




Postingan tugas saya kali ini adalah tentang pengantar pendidikan, dimana akan dijelaskan pengertian dan unsur-unsur dalam pendidikan.
A. Pengertian Pendidikan
1. Batasan tentang pendidikan
Pendidikan megandung banyak aspek dan sifanya sangat kompleks, berdasarkan fungsinya batasan pendidikan dibedakan, yaitu:
a. Pendidikan sebagai proses transformassi budaya
Diartiakan sebagai kegiatan pewarisan budaya dari suatu generasi ke generasi yang lain, dari generasi tua ke generasi muda. Dengan menyadari bahwa pendidikan itu merupakan subsistem dari sistem pembangunan nasional, maka misi pendidikan sebagai transformasi budaya harus sinkron dengan beberapa pernyataan GBHN yang memberikan tekanan kepada upaya pelestarian dan pengembangan budaya. 

b. Pendidikan sebagai proses pembentukan pribadi pendidikan
Diartikan sebagai suatu kegiatan yang sistemik terarah kepada terbentuknya kepribadian peserta didik, yang meliputi dua sasaran yaitu pembentukan pribadi bagi mereka yang belum dewasa oleh mereka yang sudah dewasa dan bagi mereka yang sudah dewasa oleh diri mereka sendiri. Pembentukan pribadi mencakup pembentukan cipta, rasadan karsa (kognitif, efektif, dan psikomotor) yang sejalan dengan pengembangan fisik. 

c. Pendidikan sebagai proses penyiapan warga Negara
Diartiakn sebagai suatu kegiatan yang terencana untuk membekali peserta didik agar menjadi warga Negara yang baik. Warga Negara yang baik adalah pribadi yang tahu hak dan kewajiban sebagai warga Negara, hal ini ditetapkan dalam UUD 1945 pasal 27 yang menyatakan bahwa setiap warga Negara bersamaan kedudukannya di dalam hokum dan pemerintah dan wajib menjunjung hokum dan pemerintah dengan tak ada kecuainya. 

d. Pendidikan sebagai penyiapan tenaga kerja
Merupakan kegiatan membimbing peserta didik sehingga memiliki bekal dasar untuk bekerja berupa pembentukan sikap, pengetahuan, dan keterampilan kerja pada calon luaran. 

e. Definisi pendidikan menurut GBHN
Pendidikan nasional yang berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia yang berdasarkan pancasila dan UUD 1945 diarahkan untuk meningkatkan kecerdasan serta harkat dan martabat bangsa, mewujudkan manusia serta masyarakat Indonesia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berkualitas dan mandiri sehingga mampu membangun dirinya dan masyarakat sekelilingnya serta dapat memenuhi kebutuhan pembangunan nasional dan bertanggungjawab terhadap pembangunan bangsa. 

2. Tujuan dan Proses Pendidikan
a. Tujuan pendidikan
Tujuan pendidikan memberikan dua fungsi yaitu memberikan arah terhadap segenap kegiatan pendidikan dan merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh segenap kegiatan pendidikan. Tujuan pendidikan bersifat abstrak karena memuat nilai-nilai yang bersifat abstrak. Pelaksanaanya hanya mungkin apabila tujuan yang ingin dicapai dibuat jelas (ekplisit), konkrit, dan lingkup kandungannya terbatas. Umumnya ada empat jenjang tujuan yaitu:
1) tujuan umum
2) tujuan institusional
3) tujuan kurikuler
4) tujuan instruksional 

b. Proses pendidikan 
Proses pendidikan merupakan kegiatan memobilisasisegenap komponen pendidikan oleh pendidik terarah kepada pencapaian tujuan pendidikan yang meliputi ruang lingkup makro, meso, mikro. 

3. Konsep pndidikan sepanjang hayat (PSH)
Sepanjang hidupnya manusia selalu dituntut untuk mampu menyesuaikan diri secara aktif, dinamis, kreatif, dan inovatif terhadap diri sendiri dan kemajuan zaman. Prinsip pendidikan mengandung makna bahwa pendidikan itu lekat dengan diri manusia, karena dengan itu manusia dapat terus menerus meningkatkan kemandiriannya sebagai pribadi dan sebagai anggota masyarakat, meningkatkan self fulfillment (rasa kepenuhmaknaan) dan terarah kepada aktualisasi diri. PSH diperukan karena alasan:
a. Alasan keadilan
b. Alasan ekonomi
c. Alasan factor social yang berhubugan dengan perubahan peranan keluarga, remaja, dan emansipasi wanita dalam kaitannya dengan perkembangan IPTEK
d. Alasan perkembangan IPTEK
e. Alasan sifat pekerjan
4. Kemandirian Dalam Belajar
a. Arti dan prinsip yang melandasi
Kemandirian dalam belajar diartikan sebagai aktifitas belajar yang berlangsungnya didorong oleh kemauan diri sendiri, pilihan sendiri, daan tanggung jawab sendiri dari pembelajaran. 

Konsep ini bertumpu pada prinsip bahwa individu yang belajar hanya akan sampai kepada perolehan hasil belajar, mulai keterampilan, penegmbangan penalaran, pembentukan sikap samapai kepada penemuan diri sendiri, apabila ia mengalami sendiri dalam proses perolehan hasil belajar tersebut. 

b. Alasan yang menopang
1) Perkebangan IPTEK yang pesat
2) Peserta didik mudah memahami konsep abstrak melalui contoh yang konkret
3) Pengembangn konsep tidak lepas dari pengembangan sikap dan penanaman nilai-nilai dalam diri peserta didik
4) Belajar diartikan sebagai aktifitas pengembangan diri melalui pengalaman, bertumpu pada kemampuan diri belajar dibawah bimbingan pengajar. Mengajar diartika sebagai aktiifitas mengarahkan, memberikan kemudahan bagaimana cara menemukan sesuatu berdasarkan kamampuan yang dimiliki oleh pengajar. 
B. Unsur-unsur Pendidikan
Proses pendidikan melibatkan banyak hal:
1. Subyek yang dibimbing
2. Orang yang membimbing
3. Interaksi antara peserta didik dengan pandidik
4. Kearah mana bimbingan ditujukan
5. Pengaruh yang diberikan dalam bimbingan.
C. Pendidikan Sebagai Sistem
Ciri umum suatu system adalah:
1. System merupakan suatu kesatuan yang berstuktur
2. Kesatuan tersebut terdiri dari sejumlah komponen yang saling berpengaruh
3. Masing-masing komponen mempunyai fungsi tertentu dan secara bwrsama-sama melaksanakan fungsi terstuktur, yaitu mencapai tujuan system.
Keterkaitan antara pengajaran dan pendidikan;
a. Pengajaran
1) Lebih menekankan kepada penguasaan wawasan dan pengetahuan tentang bidang/ program tertentu seperti pertanian, kesehatan dan lain-lain.
2) Memerlukan waktu yang relative pendek
3) Metode lebih bersifat rasional, teknis praktis 

b. Pedidikan
1) Lebih menekankan pada pembentukan manusianya (penanaman sikap dan nilai-nilai
2) Memerlukan waktu yng relative lama
3) Metode lebih bersifat psikologis da pendekatan manusiawi.

0 comments:

Post a Comment